Arsip Blog

Selasa, 17 Mei 2016

4 TIPE MANUSIA BERHUBUNGAN DENGAN HARTA DAN GAYA HIDUP

 1. ORANG BANYAK HARTA DAN MEMPERLIHATKAN HARTANYA

Orang seperti ini biasanya bergaya hidup mewah. Terlalu hidup mewah dan boros membuat orang yang berharta banyak bahkan para miliarder pun bisa bangkrut dan harus mau  menerima kenyataan pahit. Orang  bisa jatuh  miskin akibat perilaku terlalu mewah dan tidak bisa mengendalikan nafsunya. Berapapun kekayaan yang anda miliki jika anda boros maka kekayaan anda tidak akan bertahan lama. Hal itu terjadi dialami oleh beberapa miliarder, kekayaan mereka yang diperkirakan tidak akan habis delapan turunan pun ternyata habis dalam waktu sekejap. 
Misalnya, kita ambil contoh Alen Stanford  yang pernah masuk daftar orang terkaya didunia versi Forbes, dengan nilai kekayaan mencapai 2,2 miliar dolar amerika. Pria kelahiran texas itu mempunyai gaya hidup yang sangat boros yaitu gemar berpesta dan berkeliling dunia dengan memakai fasilitas kelas satu.
Namun ternyata uang yang Allen pakai untuk memenuhi gaya hidup borosnya itu adalah merupakan hasil penipuan investasi. Kejahatannya terbongkar pada tahun 2009 dan akhirnya dia jatuh miskin karena harus membayar ganti rugi kepada semua orang yang telah ditiupunya. Kini Allen diancam hukuman 110 tahun penjara.(www.unikbaca.com )
Masih untung kalau perilaku orang semacam ini masih bisa menyesuaikan dengan penghasilannya sehingga secara finansial sebenarnya tidak terlalu bermasalah. Hanya saja , ia akan menjadi hina kalau bersikap sombong dan merendahkan orang lain yang dianggap tidak selevel dengan dia. Apalagi kalau bersikap kikir dan tidak mau membayar zakat dan mengeluarkan sedekah pasti akan bangkrut sebangkrut-bangkrutnya, bangkrut di dunia dan di akherat sekaligus. Sebaliknya, ia akan terangkat kemuliaannya dengan kekayaannya itu jika ia rendah hati dan dermawan.

2. ORANG  BANYAK HARTA TETAPI HIDUP BERSAHAJA

Inilah orang yang mulia dan memiliki keutamaan. Dia mampu membeli apapun yang dia inginkan, namun berhasil menahan dirinya untuk hidup seperlunya. Dampaknya hidupnya tidak berbiaya tinggi, tidak menjadi bahan iri dengki orang lain, dan tertutup peluang menjadi sombong, serta takabur plus riya. Dan yang lebih menawan akan menjadi contoh kebaikan bagi orang lain. Memang aneh tapi nyata jika orang yang berkecukupan harta tetapi mampu hidup bersahaja (tentu tanpa kikir). Sungguh ia akan mempunyai pesona kemuliaan tersendiri. Pribadinya yang lebih kaya dan lebih berharga dibandingkan seluruh harta yang dimilikinya.


3. ORANG TAK BANYAK HARTA TETAPI BISA HIDUP BERSAHAJA

Orang seperti ini tidak terlalu rumit dalam menjalani hidup karena tidak tersiksa oleh keinginan , tidak ruwet oleh pujian dan penilaian orang lain, kebutuhan hidupnya pun sederhana saja, apa yang dia dapatkan pada hari itu maka dibelanjakanlah seperlunya. Prinsipnya, biarpun  tidak kaya harta kita tetap harus kaya hati. Harga diri jauh lebih penting dari sekedar tumpukan harta. Jadi, dia akan merasa hina kalau menjadi beban orang lain, apa lagi dengan menjadi peminta-minta yang tidak tahu diri, sangat memalukan. Orang tipe ini akan selalu bekerja apapun asal halal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menghindari belas kasihan orang lain.


4. ORANG  TIDAK BANYAK HARTA  TETAPI INGIN KELIATAN KAYA

Gaya hidup mewah sebenarnya di luar kemampuannya, namun ia selalu ingin tampil beda yang lebih daripada kenyataannya. Misalnya, sebenarnya tidak punya mobil tetapi kalau bepergian selalu saja rental mobil, inikan harga diri, katanya. Apakah perut ini akan menjadi kenyang kalau dipuji orang? Karena itu, tidaklah aneh jika dikatakan antara pola hidup dengan keadaan finansialnya “lebih besar pasak daripada tiang”. Tampaknya, orang seperti ini benar-benar tahu seni menyiksa diri. Hidupnya amat menderita, dan sudah barang tentu ia menjadi hina dan bahkan menjadi bahan tertawaan orang lain yang mengetahui keadaan yang sebenarnya.