Arsip Blog

Kamis, 24 Maret 2016

Mencegah Revalitas di antara Kakak dan Adik

UU Perlindungan Anak


إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ

 "(Yaitu) ketika mereka berkata: 'Sesungguhnya, Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita, daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya, ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata." – (QS.12:8) 

Menyimak ayat Al-Qur'an Karim di atas menginformasikan bahwa ada revalitas atau persaingan di antara anak-anak satu keturunan. Tidak hanya Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya, bahkan sejak putra Nabi Adam, Habil dan Qabil yang merupakan kakak beradik sudah terjadi persaingan berebut kasih sayang orang tuanya. 

Melalui ayat di atas, Allah Swt bermaksud memberi pembelajaran kepada semua orang tua bahwa di antara anak-anak mereka akan terjadi persaingan berebut kasih sayang orang tuanya. Persaingan yang destruktif akan akan mengancam keutuhan persaudaran di antara merekan. Kalau demikian halnya, maka ini merupakan kondisi yang sangat berbahaya dalam kehidupan rumah tangga.

 Kenyamanan hubungan antara orang tua dengan anak, adik dengan kakak akan hampa dan menjadi tidak harmonis. Mengindari masalah tersebut merupakan tanggung jawab orang tua. Dalam hal ini, orang tua dituntut untuk berlaku adil kepada semua anaknya. Tentunya adil yang proporsional, adil yang sesuai dengan porsinya. Caranya, tentu sesuai dengan masa perkembangan anak, karena pada fase tertentu anak membutuhkan perlakuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 

Akibat ketidakadilan dalam memperlakukan anak bisa menjadi luka yang teramat dalam bagi anak. Rasa kebencian dan dendam itu bisa muncul sampai anak itu tumbuh besar. Bahkan bisa jadi, rasa permusuhan di antara saudara kandung itu bisa berlanjut sampai anak turun mereka. Keadaan yang demikian itu jelas tidak bagus dan tidak menciptakan ukhuwah. 

Untuk meminimalisir konflik antara kakak dengan adik dalam keluarga, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh orang tua, yaitu: 
1. pilih kasih di antara anak-anaknya, baik pilih kasih sayang maupun dalam memberi fasilitas kepada mereka. 
2. memuji salah seorang anak di hadapan saudaranya yang lain 
3. memarahi salah seorang anak di hadapan saudaranya yang lain 
4. Buatlah aturan tentang perilaku mana yang tidak boleh dikerjakan, misalnya ketika marah berteriak keras, membanting benda tertentu dan sebagainya. Sebab, perilaku seperti ini dapat menyinggung perasaan dan membangkitkan emosi saudaranya yang lain. 
5. Jangan sering memaksa anak yang lebih tua menjadi pengasuh adiknya. Karena hal ini akan menimbulkan perasaan tidak senang kepada adiknya, sebab sang adik selalu menjadi beban hidupnya dan dia merasa tidak bisa bebas untuk bermain dengan teman yang lain.
 6. Buatlah suasana bergembira bersama keluarga sesekali waktu, misalnya jalan-jalan bersama, berlibur, atau sekedar makan bersama di warung makan. Kebersamaan semacam akan membuat suasana menjadi akrab, dan dapat mengurangi perasaan cemburu di antara mereka. 

Contoh teladan telah diberikan oleh Nabi Yakup as yaitu ketika puteranya Nabi Yusuf as sewaktu anak-anak bermimpi, menurut penilaian Nabi Yakup mimpinya itu berbahaya bila ceritakan kepada saudara-saudaranya maka dengan bijaksana beliau mencegah Nabi Yusuf untuk tidak menceritakan mimpinya.

Cek Tagihan Listrik PLN 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar